Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 13:39:26【Tempat Makan】468 orang sudah membaca
PerkenalanWali Kota Kupang dr. Christian Widodo menyerahkan SLHS kepada perwakilan SPPG yang telah lolos prose

...Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian
Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendorong percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut guna menjamin standar keamanan pangan dalam program MBG.
“Pemkot Kupang akan terus mendukung percepatan penerbitan SLHS bagi seluruh SPPG serta memastikan ngak ada pungutan biaya selama proses pendampingan dan bimbingan teknis dari Dinas Kesehatan,” kata Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo di Kupang, Selasa.
Ia mengangakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar kegiatan pemberian makanan, melainkan gerakan kemanusiaan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sejak dini di Kota Kupang.
“Program MBG bukan hanya soal memberi makan, tapi membangun masa depan generasi penerus bangsa mulai dari ibu hamil, balita, hingga anak sekolah,” katanya.
Christian menekankan pentingnya penerapan aspek kebersihan dan keamanan pangan pada setiap tahapan pengolahan makanan di SPPG.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
Para pengelola dapur MBG, lanjut dia, harus memperhatikan hal-hal detail, seperti kebersihan alat masak, penggunaan sarung tangan, penutup kepala, hingga higienitas penyajian.
“Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian. Hal-hal kecil seperti bekas sabun di alat masak bisa merusak kualitas makanan,” katanya menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati, menjelaskan penyerahan SLHS bertujuan meningkatkan status gizi dan kualitas kesehatan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sekaligus menjamin keamanan pangan melalui penerapan standar higiene sanitasi.
“Dari 16 SPPG yang telah mengikuti proses pemeriksaan, tiga di antaranya dinyangakan lolos dan menerima sertifikat hari ini, sedangkan 12 lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium,” katanya.
Ia menambahkan pemeriksaan bakteriologis dilakukan di Laboratorium Kesehatan Kota Kupang, sedangkan pemeriksaan kimia masih bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT.
Baca juga: 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Suka(673)
Sebelumnya: BPOM respon sirop obat dari India diduga ber
Selanjutnya: Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
Artikel Terkait
- Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara
- Joyland Sessions digelar November, ada L'Impératrice hingga TV Girl
- Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan
- Wamen Kabinet Merah Putih dukung ajang JMFW 2026
- SD Negeri OO3 Penajam ajarkan kemandirian lewat program MBG
- Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2
- Jarang diketahui, ini deretan khasiat bawang putih bagi tubuh
- BPKN wajibkan pelaku usaha patuhi regulasi keamanan pangan
- Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing
- Literasi bisnis dinilai penting tingkatkan daya saing pelaku ekraf
Resep Populer
Rekomendasi

BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III

PBB dan mitranya tingkatkan respons pascagempa di Afghanistan

Resep roti tawar rasa kopi ala Roti O, cocok untuk sarapan dan ngopi

Anggota DPR dukung perluasan MBG dengan pembenahan

Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan

Kemensos rehabilitasi korban ledakan di masjid SMA 72 Jakarta

Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat

Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang